Namun,
banyak orang saat ini justru terlena dengan adanya mushaf Al-Quran. Tak sedikit
yang akhirnya menganggap bahwa menghafal Al-Quran sudah bukan sesuatu yang
diperlukan. Ada juga yang menganggap bahwa yang penting paham dan tak perlu
hafal. Padahal, ulama yang mereka pegang pemahamannya saja tidak pernah
memisahkan antara menghafal dan memahami, bahkan mereka sendiri adalah para
penghafal Al-Quran.
Sesungguhnya
menghafal Al-Qur’an itu adalah ibadah, dimana pelakunya mengharapkan wajah dan
pahala Allah di akhirat. Tanpa niatan ini, dia tidak akan mendapatkan pahala
bahkan akan disiksa karena memalingkan ibadah ini ke selain Allah Azza Wajalla.
Seharusnya penghafal Qur’an jangan meniatkan dalam hafalannya manfaat dunia yang dihasilkan karena hafalannya bukan barang dagangan yang dijadikan bisnis di dunia. Bahkan ia adalah ibadah yang dipersembahkan di sisi Tuhannya Tabaraka wa ta’ala. Allah telah memberikan kekhususan kepada penghafal Qur’an dengan beberapa kekhususan di dunia dan di akhirat,
Semakin
banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di surga
kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتقِ، ورتل كما كنت
ترتل في الدنيا، فإن منزلك عند آخر آية تقرؤها
“akan
dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah
dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena
kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
orangtua
para penghafal alquran pun akan mendapatkan pertolongan.
Dalam
hadits disebutkan, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia
mendengar Rasulullah Saw. bersabda “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya
dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat,
cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah
(kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa
kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak
kalian untuk mempelajari Alquran”. (HR. Al Hakim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar